Review Jurnal
Etika Profesi
Judul
|
Pengaruh Pelaksanaan Etika Profesi Dan Kecerdasan
Emosional Terhadap Pengambilan Keputusan Bagi Auditor (Studi Empiris Pada
Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Semarang)
|
Jumlah Halaman
|
29 Halaman
|
Penulis
|
Henda Sandika Kusuma & H. Warsito Kawedar
|
Reviewer
|
Efenni Prima Canceria
|
Tanggal Review
|
18 Oktober 2016
|
Latar Belakang
|
Praktek dalam dunia bisnis sering dianggap sudah
menyimpang jauh dari aktivitas moral, bahkan dianggap bahwa dunia bisnis
merupakan dunia amoral yang tidak lagi mempertimbangkan etika. Padahal
pertimbangan etika penting bagi status professional dalam menjalankan
kegiatannya. Profesi auditor merupakan sebuah profesi yang hidup di
lingkungan bisnis, dimana eksistensinya semakin diakui masyarakat. Mengingat
peranan auditor sangat dibutuhkan di dunia usaha, maka perlunya pemahaman etika
bagi profesi auditor adalah sama seperti keberadaan jantung bagi tubuh
manusia. Terdapat 4 elemen penting yang harus dimiliki oleh auditor, yaitu :
(1) keahlian dan pemahaman tentang standar akuntansi atau standar penyusunan
laporan keuangan, (2) standar pemeriksaan/auditing,
(3) etika profesi, (4) pemahaman terhadap lingkungan bisnis yang diaudit.
Sehingga dari ke 4 elemen tersebut sangatlah jelas salah satu syarat utama
yang harus dimiliki seorang auditor adalah memegang teguh aturan etika
profesi yang berlaku. Dalam melaksanakan audit, profesi
auditor memperoleh kepercayaan dari pihak klien dan pihak ketiga untuk
membuktikan laporan keuangan yang disajiakan oleh pihak klien. Sehubungan dengan kepercayaan
yang telah diberikan, maka auditor dituntut untuk dapat menggunakan
kepercayaan tersebut dengan sebaik-baiknya. Kepercayaan ini harus senantiasa
ditingkatkan dengan menunjukkan suatu kinerja yang profesional. Guna
menunjang profesionalismenya sebagai auditor.
|
Rumusan Masalah
|
1. bagaimana pengaruh pelaksanaan etika profesi
terhadap pengambilan keputusan bagi seorang auditor ?
2. bagaimana
pengaruh pelaksanaan kecerdasan emosional terhadap keputusan bagi seorang
auditor ?
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelaksanaan etika profesi
terhadap auditor dalam pengambilan keputusan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelaksanaan kecerdasan
emosional terhadap auditor dalam pengambilan keputusan.
3. Untuk mengetahui
apakah auditor yang bekerja secara profesional telah memahami pelaksanaan
etika profesi yang berlaku.
|
Variabel Penelitian
|
Variabel independen
dalam penelitian ini adalah etika profesi yang terdiri dari independensi,
integritas dan objektivitas; standar umum dan prinsip akuntansi; tanggung
jawab kepada klien; tanggung jawab kepada rekan seprofesi; dan tanggung jawab
serta praktik lain. Dan ecerdasan emosional yang terdiri dari pengenalan
diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial.
Sedangkan variabel
dependen dalam penelitian ini adalah pengambilan keputusan oleh auditor.
|
Populasi, sampel, dan teknik penelitian
|
Populasi : auditor independen yang bekerja pada
Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Semarang.
Sampel : auditor independen
yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK)
Teknik yang digunakan adalah coviniece
sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara menyebar sejumlah
kuesioner dan menggunakan kuesioner yang kembali dan dapat diolah.
|
Jenis dan Metode Pengumpulan Data
|
Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara
langsung dan khusus dari responden. Dalam hal ini data primer berupa hasil
perolehan data jawaban dari auditor independen yang bekerja pada Kantor
Akuntan Publik (KAP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Semarang. Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode
survey yaitu kuesioner secara personal (personally administered
questionnaries), yaitu untuk mengetahui seberapa besar peran etika
profesi dan kecerdasan emosional dalam pengambilan keputusan bagi seorang
auditor. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara memberikan dua sampai
empat buah kuesioner ke setiap instansi.
|
Metode Analisis
|
Pemberian skor atau
nilai dalam penelitian ini digunakan skala Linkert yang merupakan salah satu
cara untuk menentukan skor. Skor ini digolongkan dalam lima tingkatan, yaitu:
a. Jawaban SS (Sangat Setuju) diberi nilai 5.
b. Jawaban S (Setuju) diberi nilai 4.
c. Jawaban N (Netral) diberi nilai 3.
d. Jawaban TS (Tidak Setuju) diberi nilai 2.
e. Jawaban STS
(Sangat Tidak Setuju) diberi nilai 1.
Menggunakan berbagai macam metode :
1. Statistik Deskriptif
2. Uji Validitas
3. Uji Reliabilitas
4. Uji Normalitas
5. Uji Multikolinearitas
6. Uji Heteroskedastisita
7. Analisis Regresi Berganda
8. Koefisien Determinasi
9. Pengujian Hipotesis
·
Uji T
·
Uji F
|
Hasil Penelitian
|
Jumlah sampel yang
digunakan didalam penelitian sebanyak 93 responden sesuai dengan jumlah
kuesioner yang kembali dan jumlah ini telah memenuhi standar minimum jumlah
sampel yang ditentukan, yaitu sebesar 78 responden.
1.
Uji Validitas
Berdasarkan
hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dalam semua
indikator variabel independen dan variable dependennya dikatakan valid.
Karena diperoleh dengan nilai r hitung
lebih besar dari nilai r tabel (0,2772) dengan tingkat signifikansi 5 persen.
2.
Uji Reliabilitas
Berdasarkan
hasil perhitungan diketahui bahwa masing-masing variabel independen dan
variable dependen, mempunyai koefisien Cronbach Alpha > 0,6.
Sehingga, dapat dikatakan bahwa semua konsep pengukur variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian adalah reliabel.
3.
Uji Normalitas
Data
berdistribusi normal jika data menyebar di sekitar garis diagonal pada grafik
normal P-P of regression standardized residual.
4.
Uji Hipotesis
Ø Hasil
pegujian Hipotesis 1 mengenai pengaruh independensi, integritas dan
objektivitas terhadap pengambilan keputusan auditor menunjukkan nilai t
sebesar 2,640 dengan signifikansi sebesar 0,010. Nilai pengujian tersebut lebih kecil
dari 0,05 Hal ini berarti Hipotesis 1 diterima.
Ø Hasil
pegujian Hipotesis 2 mengenai pengaruh standar umum dan prinsip terhadap
pengambilan keputusan bagi auditor menunjukkan nilai t sebesar 2,092 dengan
signifikansi sebesar 0,039. Nilai pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal
ini berarti Hipotesis 2 diterima.
Ø Hasil
pegujian Hipotesis 3 mengenai pengaruh tanggung jawab kepada klien terhadap
pengambilan keputusan bagi auditor menunjukkan nilai t sebesar 2,225 dengan
signifikansi sebesar 0,029. Nilai pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05.
Hal ini berarti Hipotesis 3 diterima.
Ø Hasil pegujian
Hipotesis 4 mengenai pengaruh tanggung jawab kepada rekan seprofesi terhadap
pengambilan keputusan auditor menunjukkan nilai t sebesar 0,282 dengan
signifikansi sebesar 0,778. Nilai pengujian tersebut lebih besar dari 0,05.
Hal ini berarti Hipotesis 4 ditolak.
Ø Hasil
pegujian Hipotesis 5 mengenai pengaruh variabel tanggung jawab dan praktik
lain terhadap pengambilan keputusan auditor menunjukkan nilai t sebasar 0,506
dengan signifikansi sebesar 0,614. Nilai pengujian tersebut lebih besar dari
0,05. Hal ini berarti Hipotesis 5 ditolak.
Ø Hasil
pegujian Hipotesis 6 mengenai pengaruh variabel pengenalan diri terhadap
pengambilan keputusan auditor menunjukkan nilai t sebesar 0,257 dengan
signifikansi sebesar 0,798. Nilai pengujian tersebut lebih besar dari 0,05. Hal
ini berarti Hipotesis 6 ditolak.
Ø Hasil
pegujian Hipotesis 7 mengenai pengaruh variabel pengendalian diri terhadap
pengambilan keputusan auditor menunjukkan nilai t sebesar 2,448 dengan
signifikansi sebesar 0,016. Nilai pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05.
Hal ini berarti Hipotesis 7 diterima.
Ø Hasil
pegujian Hipotesis 8 mengenai pengaruh variabel motivasi terhadap pengambilan
keputusan auditor menunjukkan nilai t sebesar 2,249 dengan signifikansi
sebesar 0,027. Nilai pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini
berarti Hipotesis 8 diterima.
Ø Hasil
pegujian Hipotesis 9 mengenai pengaruh variabel empati terhadap pengambilan
keputusan auditor menunjukkan nilai t sebasar 0,242 dengan signifikansi
sebesar 0,809. Nilai pengujian tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini
berarti Hipotesis 9 ditolak.
Ø Hasil
pegujian Hipotesis 10 mengenai pengaruh variabel keterampilan sosial terhadap
pengambilan keputusan auditor menunjukkan nilai t sebesar 3,697 dengan
signifikansi sebesar 0,000. Nilai pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal
ini berarti Hipotesis 10 diterima.
|
Kesimpulan
|
1. Independensi, Integritas dan Objektivitas mempengaruhi
pengambilan keputusan auditor yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Standar Umum dan Prinsip Akuntansi mempengaruhi pengambilan
keputusan auditor yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Tanggung jawab kepada Klien mempengaruhi pengambilan keputusan
auditor yang dapat dipertanggungjawabkan.
4. Tanggung jawab kepada Rekan Seprofesi tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengambilan keputusan auditor.
5. Tanggung jawab dan Praktik Lain tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengambilan keputusan auditor.
6. Pengenalan Diri
tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan auditor.
7. Pengandalian Diri mempengaruhi pengambilan keputusan auditor yang
dapat dipertanggungjawabkan.
8. Motivasi mempengaruhi pengambilan keputusan auditor yang dapat
dipertanggungjawabkan.
9. Empati tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan
keputusan auditor.
10. Keterampilan
Sosial mempengaruhi pengambilan keputusan auditor yang dapat
dipertanggungjawabkan.
|
Tanggapan
|
Berdasarkan jurnal diatas,
mengenai apakah ditemukan pengaruh etika profesi yang
terdiri dari independensi, integritas dan objektivitas; standar umum dan
prinsip akuntansi; tanggung jawab kepada klien; tanggung jawab kepada rekan
seprofesi; dan tanggung jawab serta praktik lain. Dan ecerdasan emosional
yang terdiri dari pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan
keterampilan sosial bagi pengambilan keputusan bagi auditor menunjukkan bahwa etika
profesi dan kecerdasan emosional sangat berpengaruh kepada auditor dalam
mengambil keputusan. Namun, jika dilihat dari salah satu uji yang dilakukan
yaitu uji hipotesis ditemukan adanya beberapa hipotesis yang ditolak. Hipotesis
yang ditolak ini yaitu diantaranya adalah tanggung jawab kepada rekan seprofesi,
tanggung jawab dan praktik lain, pengenalan diri serta empati yang tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan auditor. Jika dilihat dari keempat
faktor ini dapat kita simpulkan yang menjadi penyebabnya adalah bagaimana
cara auditor bersikap dan berprilaku kepada orang lain maupun kepada dirinya
sendiri. Sifat manusia cenderung berbeda-beda dalam dunia kerja seperti
auditor ini ada yang lebih mementingkan pada usaha bisnisnya sendiri dan
adapula yang masih mau dan memiliki rasa sosial kepada rekan kerja atau orang
disekitarnya. Sedangkan salah satu faktor misalnya pengenalan diri adalah
bagaimana cara seorang auditor untuk bisa memberikan keputusan sesuai dengan
apa yang ada dalam dirinya bukan hanya memenuhi kepentingan bisnisnya semata.
Oleh sebab itu auditor sangat penting untuk mengenal dirinya sendiri agar
apapun keputusan yang ia berikan sesuai dengan fakta yang terjadi dilapangan.
|
0 komentar:
Posting Komentar