KONDISI
PEREKONOMIAN INDONESIA PADA MASA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Sebelum SBY menjabat menjadi seorang
presiden SBY ,sebelumnya RI dipimpin oleh seorang presiden wanita bernama
Megawati.Megawati dianggap gagal melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu
mengatasi krisis bangsa.kebijakan yang diterapkan oleh Megawati sepanjang tahun
2002 cenderung mengabaikan aspirasi masyarakat.untuk pertama kalinya Indonesia
mengalami tahap pemilihan presiden secara langsung yaitu pemilu, dan pilihan
masyarakat RI pun jatuh kepada SBY. SBY menjabat menjadi presiden selama 2
periode yaitu pada tahun 2004 bersama pasanganganya Jusuf Kalla yang memiliki cabinet
dengan sebutan cabinet bersatu jilid 1 dan tahun 2009 bersama pasangannya
Boediono memliki cabinet yang disebut cabinet bersatu jilid II yang memiliki
masa bakti tahun 2009-2014.
Berikut ini kondisi perekonomian Indonesia
pada masa pemerintahan SBY dari berbagai bidang :
1) Politik
Dalam pemilu legislatif 2004, partai
yang didirikan oleh SBY, yaitu Partai Demokrat, meraih 7,45% suara. Kemudian
pada 10 Mei 2004, tiga partai politik yaitu Partai Demokrat, Partai Keadilan
dan Persatuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang secara resmi mencalonkannya
sebagai presiden dan berpasangan dengan kandidat wakil presiden Jusuf Kalla.
Dalam masa kepemimpinannya bersama Jusuf Kalla, beliau didukung oleh koalisi
dari Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan
dan Persatuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang.
Kemudian di pemilu 2009, SBY kembali
menjadi calon presiden bersama pasangan barunya yaitu Boediono dan kembali
terpilih sebagai presiden Indonesia.
Pada periode kepemimpinannya yang
pertama, SBY membentuk Kabinet Indonesia Bersatu yang merupakan kabinet
pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil
Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Kabinet Indonesia Bersatu dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada tahun 2009.
Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan kabinet
untuk pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja
para menterinya, Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007.
Pada periode kepemimpinannya yang kedua,
SBY membentuk Kabinet Indonesia Bersatu II yang merupakan kabinet pemerintahan
Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden
Boediono. Susunan kabinet ini berasal dari usulan partai politik pengusul pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 yang
mendapatkan kursi di DPR (Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PKB) ditambah Partai Golkar yang bergabung setelahnya, tim sukses pasangan
SBY-Boediono pada Pilpres 2009, serta kalangan profesional. Susunan Kabinet
Indonesia Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY pada 21 Oktober 2009 dan dilantik sehari setelahnya. Pada 19 Mei 2010, Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri
Keuangan. Pada tanggal 18 Oktober 2011, Presiden SBY mengumumkan perombakan Kabinet
Indonesia Bersatu II, beberapa wajah baru masuk ke dalam kabinet dan beberapa
menteri lainnya bergeser jabatan di dalam kabinet.
2)
Hukum
Masalah penegakan hukum merupakan masalah yang selama ini
dianggap paling krusial. Masalah-masalah hukum yang mulai dihadapi SBY terkait
dengan bencana alam maupun bencana akibat kesalahan manusia yang terjadi pada
awal pemerintahannya, mulai bencana tsunami di Aceh, gempa di Yogyakarta,
jatuhnya pesawat Adam Air, sampai lumpur Lapindo di Sidoarjo dan bencana akibat
pembagian BLT (bantuan langsung tunai) sebagai kompensasi BBM (bahan bakar
minyak).
3)
Ekonomi
Pada pemerintahan SBY kebijakan yang
dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara Indonesia, atau menaikkan harga
Bahan Bahan Minyak (BBM), kebijakan bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin
akan tetapi bantuan tersebut diberhentikan sampai pada tangan rakyat atau
masyarakat yang membutuhkan, kebijakan menyalurkan bantuan dana BOS kepada
sarana pendidikan yang ada di Negara Indonesia. Akan tetapi pada pemerintahan
Susilo Bambang Yudhoyono dalam perekonomian Indonesia terdapat masalah dalam
kasus Bank Century yang sampai saat ini belum terselesaikan bahkan sampai
mengeluarkan biaya 93 miliar untuk menyelesaikan kasus Bank Century ini.
Kondisi perekonomian pada masa
pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010 seiring pemulihan ekonomi dunia pasca
krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,5-6 persen pada 2010 dan
meningkat menjadi 6-6,5 persen pada 2011. Dengan demikian prospek ekonomi
Indonesia akan lebih baik dari perkiraan semula.
Sementara itu, pemulihan ekonomi global
berdampak positif terhadap perkembangan sektor eksternal perekonomian
Indonesia. Kinerja ekspor nonmigas Indonesia yang pada triwulan IV-2009
mencatat pertumbuhan cukup tinggi yakni mencapai sekitar 17 persen dan masih
berlanjut pada Januari 2010.
Salah satu penyebab utama kesuksesan
perekonomian Indonesia adalah efektifnya kebijakan pemerintah yang berfokus
pada disiplin fiskal yang tinggi dan pengurangan utang Negara.Perkembangan yang
terjadi dalam lima tahun terakhir membawa perubahan yang signifikan terhadap persepsi
dunia mengenai Indonesia. Namun masalah-masalah besar lain masih tetap ada.
Pertama, pertumbuhan makroekonomi yang pesat belum menyentuh seluruh lapisan
masyarakat secara menyeluruh. Walaupun Jakarta identik dengan vitalitas
ekonominya yang tinggi dan kota-kota besar lain di Indonesia memiliki
pertumbuhan ekonomi yang pesat, masih banyak warga Indonesia yang hidup di
bawah garis kemiskinan.
Tingkat pertumbuhan ekonomi periode 2005-2007 yang
dikelola pemerintahan SBY-JK relatif lebih baik dibanding pemerintahan selama
era reformasi dan rata-rata pemerintahan Soeharto (1990-1997) yang pertumbuhan
ekonominya sekitar 5%. Tetapi, dibanding kinerja Soeharto selama 32 tahun yang
pertumbuhan ekonominya sekitar 7%, kinerja pertumbuhan ekonomi SBY-JK masih perlu
peningkatan. Pertumbuhan ekonomi era Soeharto tertinggi terjadi pada tahun 1980
dengan angka 9,9%. Rata-rata pertumbuhan ekonomi pemerintahan SBY-JK selama
lima tahun menjadi 6,4%, angka yang mendekati target 6,6%
Kebijakan menaikkan harga BBM 1 Oktober 2005, dan
sebelumnya Maret 2005, ternyata berimbas pada situasi perekonomian tahun-tahun
berikutnya. Pemerintahan SBY-JK memang harus menaikkan harga BBM dalam
menghadapi tekanan APBN yang makin berat karena lonjakan harga minyak dunia.
Kenaikan harga BBM tersebut telah mendorong tingkat inflasi Oktober 2005
mencapai 8,7% (MoM) yang merupakan puncak tingkat inflasi bulanan selama tahun
2005 dan akhirnya ditutup dengan angka 17,1% per Desember 30, 2005 (YoY).
Penyumbang inflasi terbesar adalah kenaikan biaya transportasi lebih 40% dan
harga bahan makanan 18%.Core inflation pun
naik menjadi 9,4%, yang menunjukkan kebijakan Bank Indonesia (BI) sebagai
pemegang otoritas moneter menjadi tidak sepenuhnya efektif. Inflasi yang
mencapai dua digit ini jauh melampaui angka target inflasi APBNP II tahun 2005
sebesar 8,6%. Inflasi sampai bulan Februari 2006 (YoY) masih amat tinggi
17,92%, bandingkan dengan Februari 2005 (YoY) 7,15% atau Februari 2004 (YoY)
yang hanya 4,6%.
Efek inflasi tahun 2005 cukup berpengaruh terhadap
tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), yang menjadi referensi suku
bunga simpanan di dunia perbankan. Tingkat Inflasi 2004-2009 (Naik).Secara
alami, setiap tahun inflasi akan naik. Namun, pemerintah akan dikatakan
berhasil secara makro ekonomi jika tingkat inflasi dibawah angka pertumbuhan
ekonomi. Dan faktanya adalah inflasi selama 4 tahun2 kali lebih besar
dari pertumbuhan ekonomi.Sasaran pertama adalah pengurangan kemiskinan dan
pengangguran dengan target berkurangnya persentase penduduk tergolong
miskin dari 16,6 persen pada tahun 2004 menjadi 8,2
persen pada tahun 2009 dan berkurangnya pengangguran
terbuka dari 9,5 persen pada tahun 2003 menjadi 5,1
persen pada tahun 2009.
4) Pendidikan
Kebijakan dalam bidang pendidikan diterapkan oleh
kepemimpinan SBY. Beberapa diantaranya adalah meningkatkan anggaran pendidikan
menjadi 20% dari keseluruhan APBN. Meneruskan dan mengefektifkan program
rehabilitasi gedung sekolah yang sudah dimulai pada periode 2004-2009, sehingga
terbangun fasilitas pendidikan yang memadai dan bermutu dengan memperbaiki dan
menambah prasarana fisik sekolah, serta penggunaan teknologi informatika dalam
proses pengajaran yang akan menunjang proses belajar dan mengajar agar lebih
efektif dan berkualitas.
5)
Sosial
Pada masa pemerintahan ini, kehidupan masyarakat mulai
menuju kepada kehidupan individualis yang mengutamakan kepentingan individu.
Hal ini dapat dilihat dengan kurangnya sosialisasi antarwarga di perkotaan. Arus
urbanisasi juga semakin marak. Namun pemerintah tidak lagi mencanangkan
transmigrasi.
6)
Budaya
Dalam hal pelestarian budaya, di masa pemerintahan SBY
terlihat jelas kemundurannya. Terutama dengan banyaknya warisan budaya asli
Indonesia yang diklaim oleh pemerintah negara lain.
Ciri Khas Perekonomian
Indonesia
1. Indonesa merupakan negara kepulauan.
2. permasalahan perekonomian di Indonesia, gak jauh dari masaha kependudukan. biasanya, yang disoroti adalah masalah persebaran penduduk yang gak merata dan kemiskinan.
3. Indonesia itu kaya akan sumber daya alam, seperti pertambangan, emas, minyak, dan lain lain lagi.
4. Indonesia kekurangan modal, makanya Indonesia butuh cukup banyak investasi asing. akibatnya, hutang luar negeri.
5. sektor ekonomi Indonesia berdasarkan ekonomi primer.
6. proses industrialisasinya lamban, karena banyak proteksi dan intervensi dari pemerintah.
7. sistem ekonomi di Indonesia adalah sistem ekonomi campuran (sentralisasi + ekonomi pasar).
8. perekonomiannya dikuasai oleh unit-unit besar.
9. ada dualisme ekonomi: ada kapitalis yang mengutamakan penjualan secara besar-besaran, dan ada sosialis yang mengutamakan penjualan bersama-sama. padahal, keduanya gak bisa bersatu.
10. ada dualisme sosial: modern dan tradisional.
11. ada dualisme teknologi.
1. Indonesa merupakan negara kepulauan.
2. permasalahan perekonomian di Indonesia, gak jauh dari masaha kependudukan. biasanya, yang disoroti adalah masalah persebaran penduduk yang gak merata dan kemiskinan.
3. Indonesia itu kaya akan sumber daya alam, seperti pertambangan, emas, minyak, dan lain lain lagi.
4. Indonesia kekurangan modal, makanya Indonesia butuh cukup banyak investasi asing. akibatnya, hutang luar negeri.
5. sektor ekonomi Indonesia berdasarkan ekonomi primer.
6. proses industrialisasinya lamban, karena banyak proteksi dan intervensi dari pemerintah.
7. sistem ekonomi di Indonesia adalah sistem ekonomi campuran (sentralisasi + ekonomi pasar).
8. perekonomiannya dikuasai oleh unit-unit besar.
9. ada dualisme ekonomi: ada kapitalis yang mengutamakan penjualan secara besar-besaran, dan ada sosialis yang mengutamakan penjualan bersama-sama. padahal, keduanya gak bisa bersatu.
10. ada dualisme sosial: modern dan tradisional.
11. ada dualisme teknologi.
Sasaran
Pembangunan Ekonomi pada Periode ini
Presiden Susilo Bambang Yudhyono mengajak para pimpinan daerah menetapkan sasaran pencapaian pembangunan yang realistis di daerah masing-masing. percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat". Presiden juga meminta para kepala daerah untuk mengintegrasikan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah disusun pemerintah bersama dunia usaha dengan keseluruhan rencana pembangunan baik jangka panjang maupun jangka menengah.
SBY menyambut baik niat para pimpinan daerah menggunakan semaksimal mungkin anggaran daerahnya untuk meningkatkan pembangunan. Tapi, SBY minta pimpinan daerah memastikan, ketika melaksanakan proyek ekonomi tertentu maka hasil pembangunan itu langsung mengakibatkan pertumbuhan, mengurangi pengangguran dan kemiskinan dan tetap tidak merusak lingkungan. "Itulah empat sasaran yang jadi sasaran pembangunan ekonomi kita.
Presiden Susilo Bambang Yudhyono mengajak para pimpinan daerah menetapkan sasaran pencapaian pembangunan yang realistis di daerah masing-masing. percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat". Presiden juga meminta para kepala daerah untuk mengintegrasikan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah disusun pemerintah bersama dunia usaha dengan keseluruhan rencana pembangunan baik jangka panjang maupun jangka menengah.
SBY menyambut baik niat para pimpinan daerah menggunakan semaksimal mungkin anggaran daerahnya untuk meningkatkan pembangunan. Tapi, SBY minta pimpinan daerah memastikan, ketika melaksanakan proyek ekonomi tertentu maka hasil pembangunan itu langsung mengakibatkan pertumbuhan, mengurangi pengangguran dan kemiskinan dan tetap tidak merusak lingkungan. "Itulah empat sasaran yang jadi sasaran pembangunan ekonomi kita.
ü Pro pertumbuhan
ü pro penciptaan lapangan kerja,
ü pro pengurangan kemiskinan
ü pro kelestarian lingkungan
Prioritas
pembangunan ekonomi di Indonesia pada periode 2009-2014
Ø Reformasi birokrasi dan good government
Ø Pendidikan kesehatan
Ø Penanggulangan kesehatan
Ø Ketahanan pangan
Ø Infrastruktur
Ø Energy
Ø Lingkungan hidup dan penanggulangan
bencana
Ø Pembangunan daerah tertinggal dan
pasca konflik
Ø Kebudayaan,kreativitas dan inovasi
teknologi
Ø Iklim investasi dan bisnis
Sektor Ditargetkan Jadi
Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah menargetkan
kedepan sektor manufaktur, sektor perdagangan dan hotel, serta sektor
transportasi dan komunikasi akan menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi.
pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan tumbuh dikisaran 4 persen - 4,5
persen, dengan ini akan memacu pertumbuhan ekspor pada kisaran 11,7
persen - 12,1 persen meningkat dari tahun ini yang diperkirakan hanya 9,9
persen. Dengan pemulihan global ini, sambungnya, maka pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang ditargetkan sebesar 6,8 persen - 7,2 persen akan di
topang oleh 3 sektor utama yaitu sektor manufaktur, sektor perdagangan, hotel
dan restoran, serta sektor transportasi dan komunikasi.
Perekonomian Indonesia Pada Masa Pemerintahan SBY
Pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
kebijakan yang dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara Indonesia atau
menaikkan harga Bahan Bahan Minyak (BBM), kebijakan bantuan langsung tunai
kepada rakyat miskin akan tetapi bantuan tersebut di berhentikan sampai pada
tangan rakyat atau masyarakat yang membutuhkan, kebijakan menyalurkan bantuan
dana BOS kepada sarana pendidikan yang ada di Negara Indonesia. Akan tetapi
pada pemerintahan SBY dalam perekonomian Indonesia terdapat masalah dalam kasus
bank century yang sampai saat ini belum terselesaikan bahkan sampai
mengeluarkan biaya 93 miliar untuk menyelesaikan kasus bank century ini.
Kondisi perekonomian pada masa pemerintahan SBY
mengalami perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh
pesat di tahun 2010 seiring pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang
terjadi sepanjang 2008 hingga 2009.Bank Indonesia (BI) memperkirakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,5-6 persen pada 2010 dan
meningkat menjadi 6 - 6,5 persen pada 2011. Dengan demikian, prospek ekonomi
Indonesia akan lebih baik dari perkiraan semula.
Sementara itu, pemulihan ekonomi global berdampak
positif terhadap perkembangan sektor eksternal perekonomian Indonesia. Kinerja
ekspor nonmigas Indonesia yang pada triwulan IV - 2009 mencatat pertumbuhan
cukup tinggi yakni mencapai sekitar 17 persen dan masih berlanjut pada Januari
2010. Salah satu penyebab utama kesuksesan perekonomian Indonesia adalah
efektifnya kebijakan pemerintah yang berfokus pada disiplin fiskal yang tinggi
dan pengurangan utang negara. Masalah-masalah besar lain pun masih tetap ada.
Pertama, pertumbuhan makro ekonomi yang pesat belum menyentuh seluruh lapisan
masyarakat secara menyeluruh. Walaupun Jakarta identik dengan vitalitas
ekonominya yang tinggi dan kota-kota besar lain di Indonesia memiliki
pertumbuhan ekonomi yang pesat, masih banyak warga Indonesia yang hidup di
bawah garis kemiskinan. Dalam masa pemerintahanya presiden SBY menambah hutang
ke CGI sebesar US $ 3,4 milyar untuk menutup separuh defisit anggaran, seratus
hari pertama lebih banyak menekankan program ekonomi makro dari pada program
peningkatan eksport secara spesifik.
Ada yang berpendapat bahwa SBY menerapkan kebijakan
Neoliberalisme. Secara teoritik, neoliberalisme merupakan teori
ekonomi yang benar-benar membebaskan pasar bertindak, ketimbang regulasi,
sehingga cenderung disebut menihilkan peran negara. Disini, mengutip Vincent
Navarro, pokok kebijakan neoliberalisme adalah sebagai berikut:
- deregulasi pasar tenaga kerja, melalui penerapan sistim kontrak dan outsourcing,
- deregulasi pasar financial,
- deregulasi perdangan barang dan jasa,
- mengurangi subsidi dan jaminan sosial untuk public,
- privatisasi dan penjualan asset strategis,
- mempromosikan individualisme dan konsumerisme,
- pengembangan teori dan narasi yang memuji-muji keunggulan pasar, dan
- mempromosikan anti-intervensionisme.
Kita
tidak akan menggunakan keseluruhan parameter tersebut, tetapi hanya mengambil
beberapa point kebijakan neoliberal yang familiar bagi rakyat luas, seperti
soal privatisasi, utang luar negeri, soal pencabutan subsidi, dan liberalisasi
ekonomi. Tujuannya, tentu saja, supaya rakyat lebih mudah memahami perbedaan
era pemerintahan SBY dan pemerintahan sebelumnya, serta watak neoliberal rejim
SBY yang lebih agressif dibanding sebelumnya.
Sumber :
http://satriabayususeno.blogspot.com/2014/03/kondisi-perekonomian-indonesia-pada_22.html
KONDISI
PEREKONOMIAN INDONESIA PADA MASA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Sebelum SBY menjabat menjadi seorang
presiden SBY ,sebelumnya RI dipimpin oleh seorang presiden wanita bernama
Megawati.Megawati dianggap gagal melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu
mengatasi krisis bangsa.kebijakan yang diterapkan oleh Megawati sepanjang tahun
2002 cenderung mengabaikan aspirasi masyarakat.untuk pertama kalinya Indonesia
mengalami tahap pemilihan presiden secara langsung yaitu pemilu, dan pilihan
masyarakat RI pun jatuh kepada SBY. SBY menjabat menjadi presiden selama 2
periode yaitu pada tahun 2004 bersama pasanganganya Jusuf Kalla yang memiliki cabinet
dengan sebutan cabinet bersatu jilid 1 dan tahun 2009 bersama pasangannya
Boediono memliki cabinet yang disebut cabinet bersatu jilid II yang memiliki
masa bakti tahun 2009-2014.
Berikut ini kondisi perekonomian Indonesia
pada masa pemerintahan SBY dari berbagai bidang :
1) Politik
Dalam pemilu legislatif 2004, partai
yang didirikan oleh SBY, yaitu Partai Demokrat, meraih 7,45% suara. Kemudian
pada 10 Mei 2004, tiga partai politik yaitu Partai Demokrat, Partai Keadilan
dan Persatuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang secara resmi mencalonkannya
sebagai presiden dan berpasangan dengan kandidat wakil presiden Jusuf Kalla.
Dalam masa kepemimpinannya bersama Jusuf Kalla, beliau didukung oleh koalisi
dari Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan
dan Persatuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang.
Kemudian di pemilu 2009, SBY kembali
menjadi calon presiden bersama pasangan barunya yaitu Boediono dan kembali
terpilih sebagai presiden Indonesia.
Pada periode kepemimpinannya yang
pertama, SBY membentuk Kabinet Indonesia Bersatu yang merupakan kabinet
pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil
Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Kabinet Indonesia Bersatu dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada tahun 2009.
Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan kabinet
untuk pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja
para menterinya, Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007.
Pada periode kepemimpinannya yang kedua,
SBY membentuk Kabinet Indonesia Bersatu II yang merupakan kabinet pemerintahan
Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden
Boediono. Susunan kabinet ini berasal dari usulan partai politik pengusul pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 yang
mendapatkan kursi di DPR (Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PKB) ditambah Partai Golkar yang bergabung setelahnya, tim sukses pasangan
SBY-Boediono pada Pilpres 2009, serta kalangan profesional. Susunan Kabinet
Indonesia Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY pada 21 Oktober 2009 dan dilantik sehari setelahnya. Pada 19 Mei 2010, Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri
Keuangan. Pada tanggal 18 Oktober 2011, Presiden SBY mengumumkan perombakan Kabinet
Indonesia Bersatu II, beberapa wajah baru masuk ke dalam kabinet dan beberapa
menteri lainnya bergeser jabatan di dalam kabinet.
2)
Hukum
Masalah penegakan hukum merupakan masalah yang selama ini
dianggap paling krusial. Masalah-masalah hukum yang mulai dihadapi SBY terkait
dengan bencana alam maupun bencana akibat kesalahan manusia yang terjadi pada
awal pemerintahannya, mulai bencana tsunami di Aceh, gempa di Yogyakarta,
jatuhnya pesawat Adam Air, sampai lumpur Lapindo di Sidoarjo dan bencana akibat
pembagian BLT (bantuan langsung tunai) sebagai kompensasi BBM (bahan bakar
minyak).
3)
Ekonomi
Pada pemerintahan SBY kebijakan yang
dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara Indonesia, atau menaikkan harga
Bahan Bahan Minyak (BBM), kebijakan bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin
akan tetapi bantuan tersebut diberhentikan sampai pada tangan rakyat atau
masyarakat yang membutuhkan, kebijakan menyalurkan bantuan dana BOS kepada
sarana pendidikan yang ada di Negara Indonesia. Akan tetapi pada pemerintahan
Susilo Bambang Yudhoyono dalam perekonomian Indonesia terdapat masalah dalam
kasus Bank Century yang sampai saat ini belum terselesaikan bahkan sampai
mengeluarkan biaya 93 miliar untuk menyelesaikan kasus Bank Century ini.
Kondisi perekonomian pada masa
pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010 seiring pemulihan ekonomi dunia pasca
krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,5-6 persen pada 2010 dan
meningkat menjadi 6-6,5 persen pada 2011. Dengan demikian prospek ekonomi
Indonesia akan lebih baik dari perkiraan semula.
Sementara itu, pemulihan ekonomi global
berdampak positif terhadap perkembangan sektor eksternal perekonomian
Indonesia. Kinerja ekspor nonmigas Indonesia yang pada triwulan IV-2009
mencatat pertumbuhan cukup tinggi yakni mencapai sekitar 17 persen dan masih
berlanjut pada Januari 2010.
Salah satu penyebab utama kesuksesan
perekonomian Indonesia adalah efektifnya kebijakan pemerintah yang berfokus
pada disiplin fiskal yang tinggi dan pengurangan utang Negara.Perkembangan yang
terjadi dalam lima tahun terakhir membawa perubahan yang signifikan terhadap persepsi
dunia mengenai Indonesia. Namun masalah-masalah besar lain masih tetap ada.
Pertama, pertumbuhan makroekonomi yang pesat belum menyentuh seluruh lapisan
masyarakat secara menyeluruh. Walaupun Jakarta identik dengan vitalitas
ekonominya yang tinggi dan kota-kota besar lain di Indonesia memiliki
pertumbuhan ekonomi yang pesat, masih banyak warga Indonesia yang hidup di
bawah garis kemiskinan.
Tingkat pertumbuhan ekonomi periode 2005-2007 yang
dikelola pemerintahan SBY-JK relatif lebih baik dibanding pemerintahan selama
era reformasi dan rata-rata pemerintahan Soeharto (1990-1997) yang pertumbuhan
ekonominya sekitar 5%. Tetapi, dibanding kinerja Soeharto selama 32 tahun yang
pertumbuhan ekonominya sekitar 7%, kinerja pertumbuhan ekonomi SBY-JK masih perlu
peningkatan. Pertumbuhan ekonomi era Soeharto tertinggi terjadi pada tahun 1980
dengan angka 9,9%. Rata-rata pertumbuhan ekonomi pemerintahan SBY-JK selama
lima tahun menjadi 6,4%, angka yang mendekati target 6,6%
Kebijakan menaikkan harga BBM 1 Oktober 2005, dan
sebelumnya Maret 2005, ternyata berimbas pada situasi perekonomian tahun-tahun
berikutnya. Pemerintahan SBY-JK memang harus menaikkan harga BBM dalam
menghadapi tekanan APBN yang makin berat karena lonjakan harga minyak dunia.
Kenaikan harga BBM tersebut telah mendorong tingkat inflasi Oktober 2005
mencapai 8,7% (MoM) yang merupakan puncak tingkat inflasi bulanan selama tahun
2005 dan akhirnya ditutup dengan angka 17,1% per Desember 30, 2005 (YoY).
Penyumbang inflasi terbesar adalah kenaikan biaya transportasi lebih 40% dan
harga bahan makanan 18%.Core inflation pun
naik menjadi 9,4%, yang menunjukkan kebijakan Bank Indonesia (BI) sebagai
pemegang otoritas moneter menjadi tidak sepenuhnya efektif. Inflasi yang
mencapai dua digit ini jauh melampaui angka target inflasi APBNP II tahun 2005
sebesar 8,6%. Inflasi sampai bulan Februari 2006 (YoY) masih amat tinggi
17,92%, bandingkan dengan Februari 2005 (YoY) 7,15% atau Februari 2004 (YoY)
yang hanya 4,6%.
Efek inflasi tahun 2005 cukup berpengaruh terhadap
tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), yang menjadi referensi suku
bunga simpanan di dunia perbankan. Tingkat Inflasi 2004-2009 (Naik).Secara
alami, setiap tahun inflasi akan naik. Namun, pemerintah akan dikatakan
berhasil secara makro ekonomi jika tingkat inflasi dibawah angka pertumbuhan
ekonomi. Dan faktanya adalah inflasi selama 4 tahun2 kali lebih besar
dari pertumbuhan ekonomi.Sasaran pertama adalah pengurangan kemiskinan dan
pengangguran dengan target berkurangnya persentase penduduk tergolong
miskin dari 16,6 persen pada tahun 2004 menjadi 8,2
persen pada tahun 2009 dan berkurangnya pengangguran
terbuka dari 9,5 persen pada tahun 2003 menjadi 5,1
persen pada tahun 2009.
4) Pendidikan
Kebijakan dalam bidang pendidikan diterapkan oleh
kepemimpinan SBY. Beberapa diantaranya adalah meningkatkan anggaran pendidikan
menjadi 20% dari keseluruhan APBN. Meneruskan dan mengefektifkan program
rehabilitasi gedung sekolah yang sudah dimulai pada periode 2004-2009, sehingga
terbangun fasilitas pendidikan yang memadai dan bermutu dengan memperbaiki dan
menambah prasarana fisik sekolah, serta penggunaan teknologi informatika dalam
proses pengajaran yang akan menunjang proses belajar dan mengajar agar lebih
efektif dan berkualitas.
5)
Sosial
Pada masa pemerintahan ini, kehidupan masyarakat mulai
menuju kepada kehidupan individualis yang mengutamakan kepentingan individu.
Hal ini dapat dilihat dengan kurangnya sosialisasi antarwarga di perkotaan. Arus
urbanisasi juga semakin marak. Namun pemerintah tidak lagi mencanangkan
transmigrasi.
6)
Budaya
Dalam hal pelestarian budaya, di masa pemerintahan SBY
terlihat jelas kemundurannya. Terutama dengan banyaknya warisan budaya asli
Indonesia yang diklaim oleh pemerintah negara lain.
Ciri Khas Perekonomian
Indonesia
1. Indonesa merupakan negara kepulauan.
2. permasalahan perekonomian di Indonesia, gak jauh dari masaha kependudukan. biasanya, yang disoroti adalah masalah persebaran penduduk yang gak merata dan kemiskinan.
3. Indonesia itu kaya akan sumber daya alam, seperti pertambangan, emas, minyak, dan lain lain lagi.
4. Indonesia kekurangan modal, makanya Indonesia butuh cukup banyak investasi asing. akibatnya, hutang luar negeri.
5. sektor ekonomi Indonesia berdasarkan ekonomi primer.
6. proses industrialisasinya lamban, karena banyak proteksi dan intervensi dari pemerintah.
7. sistem ekonomi di Indonesia adalah sistem ekonomi campuran (sentralisasi + ekonomi pasar).
8. perekonomiannya dikuasai oleh unit-unit besar.
9. ada dualisme ekonomi: ada kapitalis yang mengutamakan penjualan secara besar-besaran, dan ada sosialis yang mengutamakan penjualan bersama-sama. padahal, keduanya gak bisa bersatu.
10. ada dualisme sosial: modern dan tradisional.
11. ada dualisme teknologi.
1. Indonesa merupakan negara kepulauan.
2. permasalahan perekonomian di Indonesia, gak jauh dari masaha kependudukan. biasanya, yang disoroti adalah masalah persebaran penduduk yang gak merata dan kemiskinan.
3. Indonesia itu kaya akan sumber daya alam, seperti pertambangan, emas, minyak, dan lain lain lagi.
4. Indonesia kekurangan modal, makanya Indonesia butuh cukup banyak investasi asing. akibatnya, hutang luar negeri.
5. sektor ekonomi Indonesia berdasarkan ekonomi primer.
6. proses industrialisasinya lamban, karena banyak proteksi dan intervensi dari pemerintah.
7. sistem ekonomi di Indonesia adalah sistem ekonomi campuran (sentralisasi + ekonomi pasar).
8. perekonomiannya dikuasai oleh unit-unit besar.
9. ada dualisme ekonomi: ada kapitalis yang mengutamakan penjualan secara besar-besaran, dan ada sosialis yang mengutamakan penjualan bersama-sama. padahal, keduanya gak bisa bersatu.
10. ada dualisme sosial: modern dan tradisional.
11. ada dualisme teknologi.
Sasaran
Pembangunan Ekonomi pada Periode ini
Presiden Susilo Bambang Yudhyono mengajak para pimpinan daerah menetapkan sasaran pencapaian pembangunan yang realistis di daerah masing-masing. percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat". Presiden juga meminta para kepala daerah untuk mengintegrasikan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah disusun pemerintah bersama dunia usaha dengan keseluruhan rencana pembangunan baik jangka panjang maupun jangka menengah.
SBY menyambut baik niat para pimpinan daerah menggunakan semaksimal mungkin anggaran daerahnya untuk meningkatkan pembangunan. Tapi, SBY minta pimpinan daerah memastikan, ketika melaksanakan proyek ekonomi tertentu maka hasil pembangunan itu langsung mengakibatkan pertumbuhan, mengurangi pengangguran dan kemiskinan dan tetap tidak merusak lingkungan. "Itulah empat sasaran yang jadi sasaran pembangunan ekonomi kita.
Presiden Susilo Bambang Yudhyono mengajak para pimpinan daerah menetapkan sasaran pencapaian pembangunan yang realistis di daerah masing-masing. percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat". Presiden juga meminta para kepala daerah untuk mengintegrasikan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah disusun pemerintah bersama dunia usaha dengan keseluruhan rencana pembangunan baik jangka panjang maupun jangka menengah.
SBY menyambut baik niat para pimpinan daerah menggunakan semaksimal mungkin anggaran daerahnya untuk meningkatkan pembangunan. Tapi, SBY minta pimpinan daerah memastikan, ketika melaksanakan proyek ekonomi tertentu maka hasil pembangunan itu langsung mengakibatkan pertumbuhan, mengurangi pengangguran dan kemiskinan dan tetap tidak merusak lingkungan. "Itulah empat sasaran yang jadi sasaran pembangunan ekonomi kita.
ü Pro pertumbuhan
ü pro penciptaan lapangan kerja,
ü pro pengurangan kemiskinan
ü pro kelestarian lingkungan
Prioritas
pembangunan ekonomi di Indonesia pada periode 2009-2014
Ø Reformasi birokrasi dan good government
Ø Pendidikan kesehatan
Ø Penanggulangan kesehatan
Ø Ketahanan pangan
Ø Infrastruktur
Ø Energy
Ø Lingkungan hidup dan penanggulangan
bencana
Ø Pembangunan daerah tertinggal dan
pasca konflik
Ø Kebudayaan,kreativitas dan inovasi
teknologi
Ø Iklim investasi dan bisnis
Sektor Ditargetkan Jadi
Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah menargetkan
kedepan sektor manufaktur, sektor perdagangan dan hotel, serta sektor
transportasi dan komunikasi akan menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi.
pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan tumbuh dikisaran 4 persen - 4,5
persen, dengan ini akan memacu pertumbuhan ekspor pada kisaran 11,7
persen - 12,1 persen meningkat dari tahun ini yang diperkirakan hanya 9,9
persen. Dengan pemulihan global ini, sambungnya, maka pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang ditargetkan sebesar 6,8 persen - 7,2 persen akan di
topang oleh 3 sektor utama yaitu sektor manufaktur, sektor perdagangan, hotel
dan restoran, serta sektor transportasi dan komunikasi.
Perekonomian Indonesia Pada Masa Pemerintahan SBY
Pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
kebijakan yang dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara Indonesia atau
menaikkan harga Bahan Bahan Minyak (BBM), kebijakan bantuan langsung tunai
kepada rakyat miskin akan tetapi bantuan tersebut di berhentikan sampai pada
tangan rakyat atau masyarakat yang membutuhkan, kebijakan menyalurkan bantuan
dana BOS kepada sarana pendidikan yang ada di Negara Indonesia. Akan tetapi
pada pemerintahan SBY dalam perekonomian Indonesia terdapat masalah dalam kasus
bank century yang sampai saat ini belum terselesaikan bahkan sampai
mengeluarkan biaya 93 miliar untuk menyelesaikan kasus bank century ini.
Kondisi perekonomian pada masa pemerintahan SBY
mengalami perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh
pesat di tahun 2010 seiring pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang
terjadi sepanjang 2008 hingga 2009.Bank Indonesia (BI) memperkirakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,5-6 persen pada 2010 dan
meningkat menjadi 6 - 6,5 persen pada 2011. Dengan demikian, prospek ekonomi
Indonesia akan lebih baik dari perkiraan semula.
Sementara itu, pemulihan ekonomi global berdampak
positif terhadap perkembangan sektor eksternal perekonomian Indonesia. Kinerja
ekspor nonmigas Indonesia yang pada triwulan IV - 2009 mencatat pertumbuhan
cukup tinggi yakni mencapai sekitar 17 persen dan masih berlanjut pada Januari
2010. Salah satu penyebab utama kesuksesan perekonomian Indonesia adalah
efektifnya kebijakan pemerintah yang berfokus pada disiplin fiskal yang tinggi
dan pengurangan utang negara. Masalah-masalah besar lain pun masih tetap ada.
Pertama, pertumbuhan makro ekonomi yang pesat belum menyentuh seluruh lapisan
masyarakat secara menyeluruh. Walaupun Jakarta identik dengan vitalitas
ekonominya yang tinggi dan kota-kota besar lain di Indonesia memiliki
pertumbuhan ekonomi yang pesat, masih banyak warga Indonesia yang hidup di
bawah garis kemiskinan. Dalam masa pemerintahanya presiden SBY menambah hutang
ke CGI sebesar US $ 3,4 milyar untuk menutup separuh defisit anggaran, seratus
hari pertama lebih banyak menekankan program ekonomi makro dari pada program
peningkatan eksport secara spesifik.
Ada yang berpendapat bahwa SBY menerapkan kebijakan
Neoliberalisme. Secara teoritik, neoliberalisme merupakan teori
ekonomi yang benar-benar membebaskan pasar bertindak, ketimbang regulasi,
sehingga cenderung disebut menihilkan peran negara. Disini, mengutip Vincent
Navarro, pokok kebijakan neoliberalisme adalah sebagai berikut:
- deregulasi pasar tenaga kerja, melalui penerapan sistim kontrak dan outsourcing,
- deregulasi pasar financial,
- deregulasi perdangan barang dan jasa,
- mengurangi subsidi dan jaminan sosial untuk public,
- privatisasi dan penjualan asset strategis,
- mempromosikan individualisme dan konsumerisme,
- pengembangan teori dan narasi yang memuji-muji keunggulan pasar, dan
- mempromosikan anti-intervensionisme.
Kita
tidak akan menggunakan keseluruhan parameter tersebut, tetapi hanya mengambil
beberapa point kebijakan neoliberal yang familiar bagi rakyat luas, seperti
soal privatisasi, utang luar negeri, soal pencabutan subsidi, dan liberalisasi
ekonomi. Tujuannya, tentu saja, supaya rakyat lebih mudah memahami perbedaan
era pemerintahan SBY dan pemerintahan sebelumnya, serta watak neoliberal rejim
SBY yang lebih agressif dibanding sebelumnya.
Sumber :
http://satriabayususeno.blogspot.com/2014/03/kondisi-perekonomian-indonesia-pada_22.html