MATERI PENALARAN (SOFTSKILL BAHASA INDONESIA)
Nama : Efenni Prima C
Kelas : 3eb18
Nama : Efenni Prima C
Kelas : 3eb18
PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang
bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Definisi
penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk menghung-hubungkan data
atau pakta yang ada sehingga pada satu kesimpulan. Data atau fakta yang akan
dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar disinilah letak kerjanya
penalaran orang akan menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan
menolak fakta yang belum jelas kebenarannya.
Ø
Definisi Penalaran Menurut Para Ahli
Keraf berpendapat bahwa penalaran adalah
suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk, yang
menuju kepada suatu kesimpulan.
Bakry menyatakan bahwa penalaran atau reasoning merupakan suatu
konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai
pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain
yang telah diketahui.
Suria Sumantri mengemukakan secara
singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu
simpulan yang berupa pengetahuan.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis
juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses
inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Ø ciri-ciri Penalaran
Berikut ini merupakan
ciri-ciri penalaran:
·
Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika
(penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
·
Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya
merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.
Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
secara
detail penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
§ Logis, suatu penalaran harus
memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif
dan didasarkan pada data yang sahih.
§ Analitis, berarti bahwa
kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai,
menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu
pola tertentu.
§ Rasional, artinya adalah apa
yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat
dipikirkan secara mendalam.
Ø Ada
dua jenis metode dalam menalar :
· Metode induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf
yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung
pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa
pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis.
Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Contoh paragraf Induktif:
Pada saat ini remaja lebih menukai
tari-tarian dari barat seperti breakdance, Shuffle, salsa (dan Kripton), modern dance dan lain sebagainya.
Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun
reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan
dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk
tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar
perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.
Macam-macam penalaran induktif :
1. Generalisasi, adalah
suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus)
menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis individual yang
diselidiki.
2. Analogi, adalah
suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan/referensi tentang kebenaran
suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensial penting yang
bersamaan.
3. Hubungan
Kausal, adalah cara penalaran yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang
memiliki pola hubungan sebab akibat. Salah satu variabel (independen)
mempengaruhi variabel yang lain (dependen).
· Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah
metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Macam-macam penalaran deduktif,
adalah :
1. Silogisme, adalah suatu proses
penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua
proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta
lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2
pendapat dan 1 kesimpulan
dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut silogisme dan terdiri
atas beberapa unsur yaitu:
1. Dasar pemikiran utama (premis mayor)
2. Dasar pemikiran kedua (premis minor)
3. Kesimpulan
Contoh:
Premis mayor : Semua siswa SMA kelas X wajib
mengikuti pelajaran Sosiologi.
Premis minor : Bob adalah siswa kelas X
SMA
Kesimpulan : Bob wajib
mengikuti jam pelajaran Sosiologi
2.
Entimen, adalah
penalaran deduksi secara langsung dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya
dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh :
Siswa teladan ialah siswa yang
selalu mematuhi peraturan di sekolah.
Ø Konsep
dan simbol dalam penalaran
Berdasarkan paparan di atas jelas
bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada
ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi.
Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk
pula proposisi dan dari proposisi akan
digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk
menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian
pengertian.
Ø Syarat-syarat
kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran,
maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika
syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
·
Suatu
penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang
akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
·
Dalam
penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua
premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar
secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki
bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat
sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Ø Contoh kasus Penalaran
Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang
salah, keliru, atau cacat disebut salah nalar.Salah nalar ini disebabkan oleh
ketidaktepatan orang mengikuti tata cara pikirannya. Apabila kita perhatikan
beberapa kalimat dalam bahasa Indonesia secara cermat, kadang-kadang kita
temukan beberapa pernyataan atau premis tidak masuk akal.
Pengertian dan contoh salah nalar:
- Gagasan
- Pikiran
- Kepercayaan,
- Simpulan yang salah, keliru, atau cacat.
Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati
pernyataan yang mengandung kesalahan. Ada kesalahan yang terjadi secara tak
sadar karena kelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti
salah ucap atau salah tulis misalnya.
Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan,
disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu. Kesalahan yang
kita persoalkan disini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses
penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis
kesalahan menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahan karena bahasa yang
merupakan kesalahan informal dan karena materi dan proses penalarannya yang
merupan kesalahan formal.
Gagasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan yang
salah, keliru, atau cacat disebut sebagai salah nalar.
Berikut ini salah nalar yang berhubungan dengan
induktif, yaitu:
- Generelasi terlalu luasContoh : perekonomian Indonesia sangat berkembang
2.
Analogi yang salah
Contoh : ibu Yuni, seorang penjual batik, yang dapat menjualnya dengan harga
terjangkau. Oleh sebab itu, ibu Lola seorang penjual batik, tentu dapat
menjualya dengan harga terjangkau.
Jenis Salah Nalar:
Deduksi yang salah: Simpulan dari suatu silogisme
dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.
Contoh:
- Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
- Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.
Generalisasi terlalu luas
Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang
mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga
simpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh:
- Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia
Pancasilais sejati.
- Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat
pecah.
Pemilihan terbatas pada dua alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif
yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh :
- Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak
diketahui orang lain.
Penyebab Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai
sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
Contoh:
- Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi
makam leluhurnya.
- Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang
menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu
segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh:
- Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya
dengan baik.
Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang
dengan tugas yang diembannya.
Contoh:
- Program
keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas
penyuluhannya memiliki enam orang anak.
Sumber :
Online Casino Review – Games, Bonuses & Games 2021
BalasHapusRead our honest and unbiased review of online casino Casino. From our comprehensive review of online 코인카지노 회원가입 casino games to our Casino Bonuses page, you can find