Kamis, 30 Maret 2017

REVIEW JURNAL 6 “TRANSLASI MATA UANG ASING”



Nama Jurnal
 -
Volume / Halaman
Ekuitas Vol.4. No.1 Maret 2000 : 13-28
Nama Penulis
Akhmad Riduwan
Judul Jurnal
PENERAPAN PSAK NO.52 DALAM PERUBAHAN MATA UANG PENCATATAN DAN PELAPORAN
Tanggal Jurnal
1 Maret 2000
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh Konvergensi IFRS kepada bisnis, perbankan, pendidikan dan profesi akuntansi
Metode Penelitian
Pengukuran kembali akun aktiva, kewajiban, modal saham, pendapatan, beban  dan dividen serta menghitung selisih pengukuran kembali
Variabel Penelitian
 -
Hasil Penelitian
Akun “saldo laba” atau akun “akumulasi kerugian” tidak dapat diukur kembali berdasarkan kurs tertentu, karena jumlah yang melekat pada akun ini pada dasarnya adalah jumlah akumulasi laba (rugi) dari tahun-tahun yang lalu. Dalam proses pengukuran kembali (remeasurement) akun-akun laporan keuangan, jumlah akun saldo laba yang dinyatakan dalam mata uang pelaporan yang baru, merupakan “residu dari proses pengukuran
kembali” tersebut. Saldo laba pada akhir tahun sebesar USD 26,784 adalah selisih antara total aktiva sebesar USD 205.040 dengan jumlah kewajiban
dan modal saham sebesar USD 178,256.

Karena tidak dapat diukur kembali berdasarkan kurs tertentu, maka dalam proses pengukuran kembali akun-akun laporan keuangan, saldo laba pada awal tahun dianggap tidak ada. Sebagai konsekuensinya, jumlah saldo laba awal tahun tersebut akan masuk dalam “selisih pengukuran kembali” yang diperhitungkan dalam laporan laba-rugi periode berjalan. Jumlah saldo laba awal tahun sudah termasuk dalam “selisih pengukuran kembali (laba)” yang berjumlah sebesar USD 14,770.
Kesimpulan Penelitian
Penerapan PSAK No. 52 dalam perubahan mata uang pencatatan dan pelaporan pada sebuah perusahaan di Indonesia mengharuskan perusahaan tersebut mengukur kembali akun-akun yang terdapat pada laporan keuangan. Pada penelitian ini PT A Setelah memutuskan untuk mengganti mata uang pelaporan dari Rupiah ke USD, PT A harus mencatat transaksi keuangannya dalam mata uang USD. Akun-akun laporan keuangan -- terutama akun riil -- yang telah diukur kembali ke dalam mata uang USD, dijadikan sebagai saldo awal untuk memulai pencatatan berdasarkan mata uang fungsional yang baru. Transaksi yang dinyatakan dalam mata uang selain USD harus dipandang sebagai transaksi dalam mata uang asing, dan karenanya, harus ditranslasikan lebih dahulu ke USD.
Namun, nantinya PT A dapat mengganti meta uang fungsional dan mengubah kembali mata uang pencatatan ke dalam Rupiah karena USD sudah tidak digunakan sebagai mata uang fungsional.
Pendapat Mengenai Jurnal
Jurnal ini memberikan informasi untuk perusahaan yang menggunakan mata uang asing sebagai mata uang fungsional dalam transaksinya. Perusahaan tersebut haruslah menerapkan PSAK 52 sebagaimana nantinya ia harus mengubah mata uang pelaporan serta pencatatan laporan keuangan. Laporan ini akan digunakan investor luar negeri untuk keperluan konsolidasi

Kekurangan jurnal ini hanya memuat tentang perhitungan untuk mengetahui selisih mata uang awal dan mata uang akhir dalam suatu laporan keuangan. Tidak ada nama jurnal serta variable apa saja yang digunakan

Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Efenni Prima Canceria Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template